PERSIAPAN TAMBAK: Sterilisasi Air Budidaya

Air laut untuk budidaya







   

  Air budidaya yang digunakan tambak udang vaname dapat berasal dari air laut maupun air tanah. Jika yang digunakan air laut baiknya didapatkan pada kondis air pasang tertinggi. Siapkan tandon air untuk menyiapkan air laut atau air tanah sebelum digunakan untuk budidaya. Air yang sudah ditampung ditandon dilakukan treatment atau perlakuan tertentu untuk menghilangkan patogen, organisme pembawa patogen, dan organisme pengganggu.

    Jika lokasi budidaya berpotensi tumbuhnya teritip, trisipan, tiram, maupun kerang liannya lakukan sterilisasi menggunakan kupri sulfat (CuSO4), Niclostop atau Moluscicide. Aplikasi kupri sulfat berdasarkan rumus <Dosis= ((Total alkalinitas:100)+0,5) ppm> Aplikasi Niclostop atau Moluscicide berdasarkan dosis 1-1,5 Kg perhektar dengan ketinggian air 30 cm serta dalam kondisi kincir menyala untuk mengaduk dan meratakan perlakuan. Setelah 24 jam tinggi air dapat ditingkatkan menjadi 120 cm. 

    Air budidaya yang dihidupi organisme pengganggu berupa ikan dapat menggunakan saponin untuk membasminya. Selain digunakan sebagai pemupukan air budidaya, saponin juga dapat dilakukan sebagai racun membunuh predator atau pesaing makanan dikolam. Bahan yang mengandung kandungan saponin cukup tinggi sekitar 10-13% ditemukan pada biji teh. Sebelum dicampurkan biji teh dikeringkan atau digiling halus. Untuk mendapatkan hasil yang maksimal bungkil teh direndam selama semalam, airnya tak perlu disaring karena sisa bijinya dapat sebagai pupuk. Keesokan harinya baru dipercikan dan disebar ratakan kedalam air budidaya dan hidupkan kincir untuk meratakan saponin. Jumlah dosis penggunaan biji teh sebagai racun pembasmi hama  disarankan sebanyak 15-18 kg/ha. 

    Sterilisasi yang bertujuan menghilangkan bibit penyakit maupun potensi penyakit, umumnya menggunakan kaporit sebelum air masuk ke petakan budidaya. Teknis pemberian kaporit yaitu dengan menebarkan rata kaporit searah dengan tiupan angin dan gunakan masker untuk menghindari keracunan akibat kaporit. Dosis pemberian kaporit (Ca(OCl)2) dalam sterilisasi air budidaya adalah 20-30 ppm. Air yang sudah diberikan perlakuan treatmen kaporit dibiarkan sembari terus menghidupkan kincir selama tiga hari lebih hingga kadar Cl di air yaitu 0. Selain menggunakan kaporit, bahan desinfeksi dalam proses sterilisasi air budidaya juga dapat menggunakan virkon ,unides , alphaset, roxycide, dan TCCA (TriChloro isoCyanuric Acid).

Tidak ada komentar

Diberdayakan oleh Blogger.