Managemen Air Tambak: Pengelolaan pH air dalam Pembesaran Udang Vaname


     Derajat keasaman air atau biasa disebut pH adalah parameter utama yang harus diperhatikan oleh pembudidaya dalam mengelola kondisi air tambak. Hal ini mengharuskan pembudidaya untuk mengerti berbagai fenomena dan dinamika yang terjadi di ekosistem tambak. Unsur ion H+ merupakan penentu pH dalam kondisi tinggi maupun rendah, sehingga perubahan ion H+ menjadi modal pembudidaya melakukan perlakuan tertentu untuk menyeimbangkan pH tambak. Penurunan pH air tambak ditandai dengan jumlah ion H+ yang meningkat, sebaliknya jika ion H+ jumlahnya menurun maka pH tambak terus meningkat.
       Kondisi pH air yang meningkat hingga mencapari pH 8,3 maka perlu dilakukan perlakuan penambahan CO2 dan penambahan ion H+ kedalam air tambak. Penambahan molekul CO2 dapat berupa pemberian pupuk fermentasi ke dalam air tambak. Molekul CO2 yang ditambahkan ke dalam air akan bereaksi dengan air membentuk ion karbonat (H2CO3), kemudian ion karbonat akan membentuk ion bikarbonat (HCO3) dan ion H+, sehingga pH akan menurun. Penurunan pH air tambak juga dapat dilakukan dengan pemberian berupa  asam cuka atau asam asetat, karena dapat melepaskan ion H+ ketika dimasukan ke air tambak. Oleh karena itu, pemberian pupuk fermentasi ditambak oleh pembudidaya dilakukan ketika pagi hari untuk menyediakan molekul CO2 yang dipakai dalam fotosintesis fitoplankton maupun algae di tambak.
     Fotosintesis merupakan salah satu kegiatan yang menyebabkan terjadi peningkatan pH air tambak ketika siang hari. Proses fotosintesis menyebabkan pengambilan ion H+ di dalam air tambak, sehingga kadar ion H+ berkurang di dalam tambak. Pengambilan atau pengikatan ion H+ oleh ion karbonat (H2CO3) bertujuan untuk membentuk ion bikarbonat (HCO3-), sehingga ion bikarbonat nantinya akan menjadi CO2 yang dibutuhkan dalam proses fotosintesis. Ketika siang hari terjadi proses fotosintesis yang dapat menghasilkan oksigen dan mengurangi ion H+ di dalam air tambak, sehingga pH meningkat. Sedangkan ketika malam hari tidak terjadi fotosintesis, sehingga hanya ada peningkatan kandungan ion H+ dan penurunan pH air tambak. Pembudidaya dapat meningkatkan pH air dengan meningkatkan ion bikarbonat ke dalam air. Ion bikarbonat dapat bertambah dengan melakukan pemberian kapur ke dalam air tambak. Selain itu, perlu menyeimbangkan jumlah fitoplankton agar pH air tambak selalu ideal. Kisaran pH yang baik untuk budidaya udang vaname yaitu ketika pagi hari pada kisaran 7,8-7,9 dan sore hari pada kisaran 8,2-8,3.
    

Tidak ada komentar

Diberdayakan oleh Blogger.