Managemen Air Tambak: Pengelolaan Alkalinitas dalam Pembesaran Udang Vaname

 

    Alkalinitas disebut juga sebagai penyangga air dalam menghadapi perubahan pH yang dikur berdasarkan jumlah karbonat perairan. Proses kimia dalam perubahan alkalinitas air tidak lepas dari reaksi ion karbonat, ion bikarbonat, ion hidroksida, dengan air. Mikroorganisme perairan juga memanfaatkan ion bikarbonat, sehingga perubahan alkalinitas perlu diperhatikan dengan baik. Oleh karena itu, dalam mengendalikan alkalinitas air perlu untuk mengetahui kandungan dan cara pengelolaannya agar pH perairan terus dalam range aman bagi udang.
    Udang vaname memiliki range alkalinitas dan pH tertentu agar aman untuk tumbuh dan berkembang diperairan. Kadar Alkalinitas yang baik untuk udang vaname yaitu diatas 100 ppm, sehingga perubahan pH air siang dan malam tidak terpaut jauh pada kisaran 7,8-7,9 (pagi) dan 8,2-8,3 (siang). Kandungan alkalinitas air tambak baiknya selalu mengalami kenaikan dan tidak boleh adanya penurunan kandungan alkalinitas dalam air tambak. Perubahan kandungan alkalinitas dapat disebaban oleh kegiatan organisme perairan dan reaksi-reaksi kimiawi di air tambak.

Peran Mikroorganisme dalam Perubahan Alkalinitas
    Mikroorganisme menjadi salah satu pelaku yang terus memengaruhi kadar allkalinitas di air tambak baik berupa plankton dan bakteri perairan. Alga hijau memanfaatkan Ion bikarbonat (HCO3-) dan amonium di air untuk tumbuh sekaligus menghasilkan oksigen terlarut di air tambak. Selain itu, alga hijau juga dapat menghasilkan Ion bikarbonat (HCO3-) dalam proses pemanfaatan NO3- untuk tumbuh dan menghasilkan oksigen. Bakteri heterotrop memanfaatkan Ion bikarbonat (HCO3-), oksigen dan amonium untuk tumbuh. Selain itu, bakteri pengurai amonium lainnya juga membutuhkan Ion bikarbonat (HCO3-) dan oksigen untuk mengurai amonium menjadi NO3-. 
    Ion bikarbonat (HCO3-) diperlukan untuk membentuk CO2 yang nantinya akan bereaksi dengan air dalam proses fotosintesis oleh fitoplankton dan menghasilkan karbohidrat dalam bentuk sel plankton (tumbuh). Proses fotosintesis oleh  fitoplankton ini tentunya akan menyebabkan ion bikarbonat dalam air berkurang, sehingga alkalinitas air tambak berkurang. Perlakuan yang harus kita berikan untuk menjaga alkalinitas saat itu yaitu dengan menambahkan ion bikarbonat ke dalam air tambak dengan cara penambahan kapur atau dolomit atau pupuk organik. Pemberian pupuk organik sebelum pemberian kapur atau dolomit perlu dilakukan ketika ketersediaan CO2 di air memang tidak tersedia, ditandai dengan pH diatas 8,3.
    Tambak pembesaran dengan dasar masih berupa tanah dengan jenis tanah kapur membuat alkalinitas air menjadi sangat tinggi hingga diatas 300ppm. Kandungan alkalinitas tersebut menyebabkan udang jenis windu akan sulit molting Kadar alkalinitas perairan dapat diturunkan dengan cara meningkatkan kepadatan plankton alga hijau di air.

Tidak ada komentar

Diberdayakan oleh Blogger.