Pencegahan dan Pengobatan Penyakit saat proses Pemeliharaan Naupli di Hatchery

 

              

Gambar Persiapan Bak Pemeliharaan

        Penyakit merupakan salah satu faktor yang harus diperhatikan dalam melakukan kegiatan budidaya udang vaname dan termasuk dalam kegiatan pembenihan. Jenis penyakit yang menyerang benur udang vaname adalah kemunculan Luminesence bacteria (lumbact). Golongan bakteri ini ditandai dengan adanya cahaya berpendar di badan udang vaname ketika berada pada tempat gelap. Hal ini menjadikan kegiatan pencegahan dan penanggulangan serangan penyakit penting untuk dilakukan pada unit produksi benur.

       Pencegahan penyakit merupakan kegiatan yang dilakukan sebelum maupun ketika dilakukan pemeliharaan naupli menjadi benur udang vaname. Usaha pencegahan ini dapat dilakukan salah satunya dengan menerapkan prinsip biosecurity pada kegiatan produksi benur. Prinsip biosecurity tersebut meliputi penggunaan sepatu both, cuci tangan dengan sabun dan alkohol 70% sebelum memasuki area produksi. Ketika memasuki area produksi kaki yang sudah mengenakan sepatu both harus melewati foot bath  yang berisi larutan kaporit 200 ppm. Selain itu, dilakukan penyiraman lantai dasar di sekitar bak pemeliharaan dengan larutan kaporit 200 ppm. Kemudian untuk peralatan kaca selalu direndam pada larutan iodin 300 ppm serta dicuci setiap hari. Seser sampel, seser panen dan net panen direndam dengan larutan formalin 500 ppm setiap hari setelah digunakan. Selanjutnya filter bag juga dicuci dengan air bersih setelah pemakaian, kemudian direndam dengan larutan formalin 200 ppm sehari sebelum digunakan kembali sebagai upaya pencegahan penyakit.

            Penanggulangan setelah terjadinya penyakit pada produksi benur dapat melalui berbagai tindakan. Larva yang terserang jamur dapat dikenakan tindakan penanggulangan berupa diping naupli dengan larutan fungisida 0,05- 0,1 ppm selama 23 detik.  Jika memasuki stadia mysis estimasi naupli kurang dari 40%, dilakukan flush out. Larva yang terkena bakteri dapat dikenakan tindakan berupa pergantian air sesuai dan penambahan probiotik. Selain itu, pada kasus lain seperti ditemukannya serangan lumbact pada wadah pemeliharaan perlu dilakukan penanggulangan berupa peningkatan level step ozon ketika water treatment, meningkatkan dosis probiotik 24 kali, pemberian kapur dolomit 50 ppm pada PL1 dan PL3, 100 ppm pada PL5, dan tindakan berupa pemindahan bak pemeliharaan ke bak baru pemeliharaan ketika masih terdeteksi lumbact sampai di PL7. Ketika larva terserang parasit dilakukan tindakan pergantian air sesuai dengan tingkat serangan dan stadia pada kisaran sebanyak 30-50%.  

Tidak ada komentar

Diberdayakan oleh Blogger.