Pemanenan dan Pengepakan Benur Udang Vaname di Hatchery



 

Pemanenan Benur

        Pemanenan yang dilakukan pada benur yang telah mencapai stadia PL 4 dan PL 8. Kegiatan pemanenan ini dilakukan di bawah tanggung jawab departemen fry information and harvesting (FIH). Departemen ini akan melakukan pengecekan benur yang akan dipanen terkait kesesuaiannya dengan kriteria yang telah ditentukan. Kriteria yang paling penting untuk diperhatikan adalah terkait kesehatan dan keberadaan lumbact pada benur. Keberadaan lumbact tidak boleh melewati lebih dari 10 % dan tidak ditemukan keberadaan virus atau 0 % pada benur.

Pemanenan benur diawali dengan persiapan berbagai alat dan bahan yang digunakan untuk panen benur. Persiapan awal yaitu dengan memasang net panen dengan ukuran 54-56 mesh size pada pipa outlet bak pemeliharaan. Ember panen diisi air sebanyak 10 liter dan diberikan aerasi.  Selanjutnya air bak pemeliharaan disurutkan sedikit demi sedikit dengan diikuti keluarnya benur dari pipa outlet dan tertampung pada net panen. Pengurangan air dalam bak berisi air 80-100 ton kurang lebih selam 2 jam, bak berisi 50-65 ton selama kurang lebih 1,5 jam, dan bak yang berisi air 40 ton selama kurang lebih 1 jam untuk menyisakan volume air bak sebanyak 20-30%. Benur yang terkumpul pada net panen diserok dengan seser panen dan dimasukkan ke dalam ember yang sebelumnya sudah disiapkan untuk proses transfer benur ke tempat pengepakan. Teknik penyeseran dalam proses panen harus memenuhi ketentuan kepadatan PL 4 (PL kecil) untuk proses transfer tidak boleh melebihi 1500 ekor/L dan PL8 (PL besar) maksimal sebanyak 1000 ekor/L.


Packing Benur

        Kegiatan pengepakan didahului dengan mempersiapkan wadah panen, wadah aklimatisasi, pakan alami artemia, aerasi, penyesuaian suhu air aklimatisasi, es tube, kantong benur, karet gelang, kotak pengepakan benur, karbon aktif, centong panen hingga kendaraan pengiriman. Kemudian dilanjutkan dengan persiapan berbagai alat dan bahan yang dibutuhkan dalam proses pengepakan. Wadah penampungan atau penerimaan benur dari bak pemeliharaan berisi air dengan volume 400 L, DO minimal 4 ppm, suhu air kisaran 28-29˚C, dan salinitas maksimal 32 ppt.  Wadah aklimatisasi benur berisi media air 400 L dengan kadar DO minimal 8 ppm, salinitas maksimal 32 ppt (perbedaan maksimal 5 ppt), dan penurunan suhu tank maksimal 2˚C menyesuaikan dengan kondisi akhir suhu aklimatisasi yang diinginkan. Seperti aklimatisasi benur untuk pengiriman ke Anyer mengharuskan aklimatisasi benur dengan suhu akhir 24 ˚C di kantong benur pengepakan. Air saat untuk packing ke kantong plastic harus dipersiapkan dengan suhu air 22-25 ˚C, DO minimal air kantong 14 ppm, dan salinitas sesuai permintaan (perbedaan maksimal 5 ppt) maksimal 32 ppt.

       Proses pengepakan benur udang vaname setelah persiapan alat dan bahan pengepakan adalah memasukkan benur yang baru dipanen ke bak penerimaan. Ketentuan yang berlaku pada bak penerimaan yaitu terkait kepadatan benur yang ditampung maksimal 1.500 ekor/L atau sebanyak 5 ember transfer untuk PL kecil dan kepadatan 1.000 ekor/L atau sebanyak 5 ember transfer untuk PL besar. Benur yang baru dimasukkan ke bak penerimaan diberikan pakan alami berupa artemia secukupnya. Selanjutnya benur diseser untuk proses aklimatisasi dengan ketentuan setiap kali penyeseran untuk PL kecil maksimal 150.000 ekor/net dan PL besar maksimal 100.000 ekor/net. Teknik penyeseran pada proses aklimatisasi yaitu pemindahan benur saat aklimatisasi maksimal dengan ketinggian 2 cm di atas pinggang seser untuk PL besar dan maksimal ketinggian penyeseran benur PL kecil yaitu rata dengan pinggang seser. Lama waktu aklimatisasi untuk setiap perbedaan bak aklimatisasi minimal 5 menit. Penyeseran harus memperhatikan posisi seser yang terisi benur harus dalam keadaan basah.

       Wadah yang digunakan untuk mendistribusikan benur kepada konsumen atau pelanggan berupa wadah tertutup menggunakan kantong plastik. Persiapan wadah dan media dilakukan dengan melakukan proses persiapan wadah sebelum dimasukkan benur kedalamnya. Persiapan wadah dilakukan dengan memasukkan air dan oksigen kedalam kantong plastik. Volume air yang dimasukkan sesuai dengan permintaan yaitu 3-6 L dan 8-10 L. Minimal konsentrasi DO dalam kantong yaitu 14 ppm dan karbon aktif 0,5-3 gr/L dimasukkan ke dalam kantong plastik. Benur kemudian dimasukkan dan diikat dengan karet gelang. Selanjutnya ditambahkan es batu kedalam kotak pengepakan untuk menjaga suhu air kantong selama transportasi. Es batu yang dimasukkan kedalam kotak penegepakan sudah dalam takran 600 mL per botol es. Jumlah es batu yang dimasukkan ke dalam kotak  yaitu tiga botol atau 1800 mL per kotaknya. Pengiriman benur kapada konsumen dan pelanggan menggunakan kendaraan berupa mobil truk untuk wilayah terdekat dan untuk pembeli yang jaraknya jauh perusahaan menggunakan pesawat komersial dalam melakukan pengirimannya.

      



Tidak ada komentar

Diberdayakan oleh Blogger.