Cara Penetasan Telur Udang Vaname
Wadah Pemeliharaan Sementara Naupli Sistem RAS |
1. Persiapan Wadah
Persiapan wadah
penetasan telur diawali dengan pemberian kaporit sebanyak 300 ppm pada wadah yang baru selesai digunakan, gosok menggunakan scouring pad hingga bersih, dan
dilakukan pencucian bak menggunakan air laut. Selanjutnya dilakukan pemasangan
aerasi di enam titik berbeda dan dilakukan pengisian air laut steril. Pengisian
air dilengkapi dengan filter bag di ujung pipa inlet untuk menghindari berbagai
bahan yang masuk ke bak penetasan Pengaduk semi otomatis juga disiapkan untuk
dipasang setelah telur dimasukkan ke bak penetasan. Persiapan bak penetasan
telur diberi perlakuan penebaran EDTA 15 ppm untuk menjaga kualitas air.
Gambar: Pemberian EDTA pada hatching tank. |
2. Inkubasi Telur
Telur yang baru dipanen
dari bak pelepasan telur dilanjutkan dengan proses inkubasi telur di bak
penetasan. Selama proses transfer telur dari bak Inkubasi telur dilakukan
proses dipping menggunakan iodin. Setelah telur dimasukkan ke bak penetasan
atau inkubasi dipasang pengaduk semi otomatis untuk mengurangi telur yang
fertile gagal menetas. Inkubasi telur dilakukan sejak 04.00-21.00 WIB dengan
suhu sekitar 32˚C. Pengaturan aerasi sangat penting dilakukan untuk menjaga
kuantitas telur menetas dan juga untuk menggerakkan pengaduk otomatis. Selama
inkubasi telur terjadi proses embryogenesis
atau perkembangan telur menjadi naupli yang dapat diamati pada skala mikroskopis.
Inkubasi telur dilakukan
dalam hatching tank selama selam 10 jam sejak 04.00–18.00 WIB. Naupli yang telah menetas
kemudian dipindahkan dalam wadah pemeliharaan sementara yang disebut dengan holding tank. Proses pemindahan tersebut
menggunakan seser berukuran mesh size 150 mikron. Teknik pengambilan naupli
dari hatching tank diharuskan hanya
dari sekitaran permukaan air yang ada di hatching
tank, sehingga seser tidak boleh menyerok terlalu dalam ke kolom air. Hal ini
dikarenakan untuk menghindari terambilnya naupli yang lemah dan tidak aktif
bergerak. Sebelum dipindahkan naupli melalui proses dipping dengan treatment
iodin 25 ppm. Dipping yang dilakukan
pada proses transfer naupli dari hatching
tank ke holding tank yaitu dengan
mencelupkan naupli pada air bersih kemudian dicelupkan ke larutan iodin 25 ppm
dan dibilas kembali dengan mencelupkannya ke air bersih. Selanjutnya naupli
dimasukkan ke dalam holding tank.
Pemeliharaan naupli di holding tank berlangsung selama 18 jam
tanpa pemberian pakan dengan pergantian air sebanyak 250–300% per hari.
Pemeliharaan tanpa pemberian pakan dikarenakan naupli masih membawa cadangan
makanan yang berasal dari kuning telurnya. Pergantian air setiap hari juga
bertujuan agar naupli yang ditempatkan di holding
tank tercuci dengan sistem pergantian tersebut. Proses pemeliharaan ini
dilakukan sampai naupli mencapai fase N5 atau N6 sebelum dipanen dan di tebar
ke bak pemeliharaan menjadi benur.
Gambar: Holding tank larva. |
3. Pemanenan dan Packing Naupli
Proses pemanenan naupli dilakukan sebelum naupli didistribusikan langsung ke ruangan pembesaran naupli. Persiapan pemanenan dilakukan dengan cara mengangkat aerasi dan menutup keran inlet holding tank, sehingga naupli naik ke permukaan air. Hal ini juga dapat memudahkan pekerja dalam melakukan pengambilan naupli dari holding tank. Setelah naupli banyak yang berenang di permukaan air dilakukan pengambilan naupli dengan seser 150 mikron kemudian dilakukan dipping sebelum pengepakan. Proses dipping yang dilakukan sebelum pengepakan sama halnya dengan proses dipping yang dilakukan saat transfer naupli dari hatching tank ke holding tank yaitu menggunakan treatment iodin 25 ppm. Pengambilan naupli dari satu holding tank dimasukkan untuk satu kantong plastik. Pengambilan naupli dari bak holding dapat dilakukan sebanyak tiga sampai empat kali untuk mendapatkan hasil yang maksimal dengan selang waktu lima menit setelah penyeseran. Populasi naupli yang dipanen dapat diketahui dengan melakukan estimasi naupli. Berikut ini merupakan rumus perhitungan naupli.
Persiapan packing naupli diawali dengan pengisian air ke dalam kantong- kantong plastik dan label. Naupli yang sudah siap dimasukkan ke dalam kantong plastik kemudian diinjeksi kembali ke kantung plastik hingga kantong plastik menggelembung. Kemudian dilakukan pengikatan kantung plastik menggunakan karet gelang. Naupli yang sudah dipacking didistribusikan ke ruangan pembesaran menggunakan motor minicar merek tosa.
Gambar: Proses pengepakan naupli |
.
Leave a Comment