Kondisi Budidaya Udang Vaname di Indonesia


Dokumentasi : Proses panen udang vaname.  

   

         Udang vaname (Litopenaeus vannamei) memiliki salah satu sebutan yaitu udang putih dari pasifik, ternyata memiliki keterkaitan dengan daerah sebarannya. Samudra pasifik menjadi rumah asli udang putih ini tepatnya berasal dari daerah subtropis pantai barat Amerika mulai dari teluk California di Mexico bagian Utara sampai ke pantai barat Guatemala, El Salvador, Nicaragua, Costarica di Amerika tengah bahkan hingga Peru di Amerika Selatan. Penyebaran udang vaname saat ini bukan hanya berada di benua Amerika saja, seperti yang kita tahu udang ini juga banyak ditemukan di Indonesia. Selain di Indonesia, budidaya udang vaname juga menyebar ke seluruh negara penghasil udang dunia seperti Cina, Vietnam, Thailand dan negara-negara di Afrika.

        Indonesia terkenal sebagai negara penghasil udang terkemuka di Asia dan memiliki berbagai potensi agar dapat terus meningkatkan produksinya, salah satunya terkait keuntungan geografis. Indonesia yang terletak di garis khatulistiwa dengan musim hujan dan kemarau yang tetap, membuat produksi udang vaname dapat dilakukan sepanjang tahun. Namun dalam pelaksanaanya seringkali budidaya udang vaname terkendala oleh infeksi penyakit yang tinggi pada bulan-bulan tertentu seperti bulan desember, januari, kemudian juni, dan oktober. Biasanya selalu terjadi pergeseran bulan puncak infeksi penyakit dari tahun ke tahun dengan resiko bisa bergeser maju kebulan sebelumnya atau sesudahnya.  

    Udang vaname merupakan salah satu komoditas perikanan budidaya yang sudah banyak dibudidayakan di Indonesia. Melalui SK Menteri Kelautan dan Perikanan RI. No. 41/2001, udang vaname resmi diizinkan masuk ke Indonesia. Udang vaname di Indonesia saat ini merupakan spesies udang utama yang dibudidaya semenjak maraknya kerugian budidaya udang windu (Penaeus monodon) akibat serangan penyakit dan penurunan kualitas lingkungan. Jenis udang vaname memiliki berbagai keunggulan dibandingkan jenis komoditas budidaya lainnya. Keunggulan budidaya udang vaname tersebut seperti produktivitas tinggi, waktu pemeliharaan relatif singkat, tingkat kelangsungan hidup (survival rate) tinggi, relatif tahan penyakit, dan permintaan pasar terus meningkat.

Jumlah Jumlah produksi udang vaname mulai tahun 2009 sampai 2014 mengalami peningkatan dengan nilai rata-rata 8,42 persen atau 67.514 ton per tahun. Berdasarkan data (Dirjen perikanan budidaya 2018) produksi udang vaname tahun 2016 yaitu sebanyak 498.174 ton dan mengalami kenaikan pada tahun 2017 menjadi 757.807 ton. KKP menargetkan untuk tahun 2018 jumlah target produksi udang vaname sebanyak 700.000 ton.


Daftar Pustaka :
Hendrajat, Erfan A. 2007. Budidaya udang vaname (Litopenaeus vaname) pola tradisional plus di kabupaten Maros, Sulawesi Selatan. Media Akuakultur. 2(2):1-10. 
Pratama A, Wardiyanto, Supono. 2017. Studi performa udang vaname (Litopenaeus vannamei) yang dipelihara dengan sistem semi intensif pada kondisi air tambak dengan kelimpahan plankton yang berbeda pada saat penebaran. e-Jurnal Rekayasa dan Teknologi Budidaya Perairan. 6(1):643-653.
WWF-Indonesia. 2014. Better Management Paractices. Budidaya Udang Vannamei, Tambak Semi Intensif dengan Instalasi Pengolahan Air Limbah ( IPAL ). Jakarta.


Tidak ada komentar

Diberdayakan oleh Blogger.